Sebelum melaksanakan prosedut sunat atau khitan, dokter terlebih dahulu akan memberikan penjelasan kepada orang tua mengenai keuntungan dan kemungkinan risiko yang mungkin muncul akibat tindakan tersebut. Kemudian setelah mendapatkan persetujuan dari orang tua dan pasien, dokter akan melakukan diskusi mengenai riwayat kesehatan pasien dan keluarga, termasuk memeriksa apakah ada gangguan pembekuan darah atau tidak.
Jika pasien perlu diberikan bius total pada prosedur sunat yang akan dilakukan, dokter akan menyarankan pasien berpuasa beberapa jam sebelumnya. Selain itu, pasien juga diminta untuk mengajak anggota orang tua atau salah satu anggota keluarganya sebagai pendamping selama prosedur sunat dilakukan.
Prosedur sunat
Ada beberapa prosedur atau teknik sunat yang dapat digunakan, seperti metode sunat manual dengan pisau bedah, sunat laser dengan menggunakan alat kauter dan metode sunat cincin. Pada sunat laser, kulit penis dipotong menggunakan alat kauter yang menggunakan arus listrik. Sementara itu, pada metode sunat cincin, kulit penis dipotong dengan menggunakan penjepit khusus dari logam yang disebut klem.
Terlepas dari teknik yang digunakan, dokter memiliki pilihan untuk memberikan bius lokal atau bius total kepada pasien. Bius lokal akan menyebabkan pasien mati rasa pada penis dan area sekitarnya, sedangkan bius total akan membuat pasien tidak sadar selama proses sunat dilakukan.
Setelah efek bius mulai terasa, area penis dan pangkal paha akan dibersihkan terlebih dahulu. Selanjutnya, dokter dokter akan menarik kulup ke arah depan, kemudian memotongnya dengan menggunakan pisau bedah atau gunting.
Langkah selanjutnya adalah menghentikan pendarahan dengan menjahit dan mengaplikasikan panas pada bekas area sunat (kauterisasi). Setelah itu, dokter akan menjahit sisa kulit luar yang masih ada dengan kulit bagian dalam penis menggunakan benang jahit yang mampu menyatu dengan kulit.
Setelah semua proses selesai, penis pasien akan dioleskan krim antibiotik lalu penis akan dibalut dengan perban. Keseluruhan dari prosedur sunat umumnya berlangsung antara 10 – 20 menit.
Setelah prosedur sunat selesai, pasien akan diizinkan pulang. Dokter akan memberikan petunjuk mengenai jadwal kunjungan dan kontrol rutin agar proses pemulihan sunat pasien dapat terpantau dengan baik. Biasanya, proses pemulihan setelah sunat membutuhkan waktu sekitar 2 – 3 minggu.
Dalam 3 – 4 hari pasca sunat, pasien mungkin akan mengalami nyeri dan bengkak di area kepala penis. Kepala penis juga mungkin akan tampak kemerahan atau seperti memar. Akan tetapi, beberapa keluhan yang telah disebutkan merupakan hal yang normal dan wajar terjadi oleh pasien sunat.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk membantu proses penyembuhan pasca sunat, seperti:
· Memperhatikan dan menjaga kebersihan penis, yaitu dengan membersihkannya setiap hari menggunakan air dan sabun yang lembut hingga luka sembuh
· Mengganti perban setiap hari, apalagi bila perban yang digunakan basah
· Pastikan untuk menggunakan krim antibiotik dan petroleum jelly sebelum menggunakan perban yang baru
· Konsumsi obat pereda nyeri yang telah diresepkan dokter
· Jangan melakukan aktivitas fisik yang berat, seperti bermain bola, berlari-larian dan lainnya
· Bila pasien sunat adalah pasien dewasa, pastikan untuk tidak melakukan hubungan seks selama 4 – 6 minggu setelah melakukan prosedur sunat
· Pakai sarung atau celana yang longgar selama kurang lebih 2 – 3 hari setelah sunat guna membantu penyembuhan penis dan mencegah adanya iritasi di area penis
· Bila hendak mengompres area yang nyeri atau bengkak, lakukan dengan es yang dibalut dengan handuk. Kompres area yang diinginkan dengan cara berselang anar dikompres dan diistirahatkan, lakukan masing-masing selama 20 menit pada 24 jam pertama pasca sunat.
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.