Batuk rejan atau juga dikenal sebagai pertusis, adalah infeksi bakteri yang menyerang saluran pernapasan atas. Meskipun dapat dialami oleh siapa saja, batuk rejan lebih sering dialami oleh anak-anak, terutama anak-anak yang tidak diimunisasi. Batuk rejan atau pertusis dapat menyebabkan batuk yang sangat parah, bahkan hingga menyebabkan komplikasi yang serius terutama pada bayi yang masih sangat kecil atau individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Sesuai dengan namanya, penyebab utama batuk rejan adalah bakteri Bordetella Pertussis. Bakteri tersebut menyebar melalui tetesan udara atau cipratan air liur (droplet) saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin. Masa inkubasi batuk rejan biasanya berkisar antara 7 hingga 10 hari setelah terpapar bakteri bordetella pertussis. Orang yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit ini, umumnya orang yang belum memperoleh vaksinasi (imunisasi) atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Pada tahap awal terinfeksi, gejala batuk rejan seringkali mirip dengan pilek biasa. Akan tetepi setelah beberapa minggu, gejala dapat kian memburuk dan dapat mencakup:
1. Batuk menjadi semakin parah dan terjadi dalam serangan yang terkadang disertai dengan muntah.
2. Nafsu makan menurun cukup drastis, terutama pada bayi dan anak-anak kecil.
3. Timbulnya rasa sangat kelelahan dan lesu yang juga menjadi gejala umum dari infeksi lainnya.
4. Kesulitan bernapas, terutama pada bayi, serta dapat mengalami cegukan atau warna kulit berubah menjadi kebiruan.
Pengobatan batuk rejan biasanya melibatkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi. Pemberian antibiotik biasanya lebih efektif jika diberikan pada tahap awal infeksi. Namun, pada tahap lanjut, terapi suportif seperti penggunaan humidifier untuk mengurangi batuk dan menjaga kelembaban udara di sekitar pasien serta istirahat yang cukup juga penting.
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah batuk rejan. Vaksin DTaP (difteri, tetanus, dan pertusis) direkomendasikan untuk anak-anak pada usia yang tepat, biasanya diberikan dalam tiga dosis pada usia 2, 4, dan 6 bulan, dengan dosis tambahan pada usia 15-18 bulan dan 4-6 tahun. Vaksin booster diberikan pada usia 11 atau 12 tahun. Selain vaksinasi, menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara teratur juga merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran batuk rejan.
Batuk rejan atau pertusis adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan batuk parah dan komplikasi serius, terutama pada anak-anak kecil. Vaksinasi dan menjaga kebersihan tangan adalah langkah-langkah penting dalam pencegahan penyakit ini. Bila mengalami gangguan kesehatan atau mengalami gejala yang mengarah ke penyakit batuk rejan, segera lakukan konsultasi kesehatan agar segera mendapatkan penanganan yang optimal. Ketahui juga informasi seputar bagaimana gejala batuk rejan, apa penyebab batuk rejan, bagaimana pengobatan batuk rejan, serta komplikasi dan bahaya batuk rejan pada anak. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimana pun dan kapan pun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.