Lupa merupakan kondisi dimana seseorang kehilangan atau tidak mampu mengingat informasi atau pengalaman yang telah dipelajari atau dialami sebelumnya. Lupa yang dialami oleh seseorang, dapat terjadi karena beberapa alasan, mulai dari tidak mendapatkan waktu tidur yang mencukupi, kelelahan, stres, pola hidup yang tidak sehat, penuaan, cedera otak hingga mengalami kondisi medis seperti Alzheimer ataupun demensia.

Sebelum membahas lebih lanjut perihal penyebab lupa, akan lebih baik untuk terlebih dahulu mengetahui beberapa jenis lupa yang seringkali dialami. Jenis-jenis lupa antara lain:

1. Lupa jangka pendek

Lupa jangka pendek merupakan lupa yang terjadi dalam waktu singkat dan hanya mengenai informasi yang baru saja dialami atau dipelajari.

2. Lupa jangka panjang.

Lupa jangka panjang merupakan lupa yang terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama dan dapat mengenai informasi yang telah disimpan dalam ingatan untuk waktu yang cukup lama.

3. Lupa retroaktif.

Lupa retroaktif adalah jenis lupa yang terjadi pada informasi atau pengalaman yang telah dialami sebelumnya.

4. Lupa proaktif

Lupa proaktif merupakan lupa yang terjadi pada informasi atau pengalaman yang baru saja dipelajari dan dapat mengganggu kemampuan untuk mempelajari informasi baru.

Banyak sekali hal yang bisa menyebabkan lupa, misalnya pola hidup yang dijalani tidak sehat. Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok ataupun sering mengonsumsi minumam beralkohol bisa mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengingat sesuatu, karena suplai oksigen dan fungsi otak menjadi terganggu.

Tidak hanya itu, ada beberapa penyebab lainnya yang bisa menyebabkan risiko seseorang menjadi pelupa semakin besar, seperti:

1. Asupan nutrisi tidak terpenuhi

Seseorang yang kekurangan asupan nutrisi seperti vitamin B1 dan vitamin B12 dapat meningkatkan potensi mengalami lupa. Pasalnya, vitamin B1 dan vitamin B12 sangat baik dalam menjaga kesehatan sel saraf otak dan bagian lain di dalam tubuh.

Tidak hanya itu, vitamin B12 memiliki andil penting dalam pembentukan sel darah merah yang juga memegang peranan penting dalam mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, salah satunya otak.

2. Stres

Tubuh akan menghasilkan hormon kortisol yang bisa mempengaruhi bagian hippocampus di otak ketika seseorang sedang stres ataupun depresi. Sehingga, seseorang menjadi kehilangan fokus serta sulit berkonsentrasi. Pada akhirnya mampu mempengaruhi memori, daya ingat serta kemampuan otak dalam mencerna informasi baru.

3. Konsumsi obat-obatan

Ada beberapa studi yang menjelaskan bahwa mengkonsumsi obat-obatan tertentu dapat memicu datangnya rasa kantuk sehingga menjadi mudah lupa dan sulit berkonsentrasi. Beberapa jenis obat-obatan tersebut dapat berupa antidepresan, antiansientas, antihistamin, antikolinergik atau pelemas otot yang mampu memberikan pengaruh ataupun gangguan pada daya ingat, sehingga harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.

Selain itu, obat penurun kolesterol golongan statin juga dapat memberikan dampak yang kurang baik pada daya ingat seseorang yang mengonsumsinya. Walaupun efek samping ini terbilang ringan dan jarang terjadi.

4. Mengalami kondisi atau penyakit tertentu

Lupa juga dapat terjadi karena mengalami kondisi tertentu, misalnya cedera kepala akibat kecelakaan. Bahkan kondisi tersebut juga dapat menyebabkan seseorang kehilangan ingatannya, baik ingatan jangak pendek maupun ingatan jangka panjang.

Selain kondisi tersebut, seseorang yang menderita penyakit tertentu juga dapat meningkatkan potensi lupa. Beberapa penyakit tersebut seperti Alzheimer, demensia, sindrom kelelahan kronis dan stroke. Penyakit tersebut berpotensi memicu penderitanya mengalami gangguan pada fungsi otak bagian hippocampus yang bisa berdampak pada daya ingat penderitanya.

5. Kurang tidur

Siapa sangka bila kurang tidur dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan kemampuan fungsi otak dalam mengingat dan memproses informasi. Sehingga, waktu tidur menjadi hal yang tidak boleh disepelekan, karena tidur adalah waktu istirahat yang tepat untuk saraf otak.

Ketika otak terlalu lelah, otak akan bekerja lebih berat dari biasanya dalam menjalankan tugasnya. Hal ini akan terjadi bila seseorang yang kurang tidur tetap memaksakan diri untuk tetap beraktivitas. Sehingga, seseorang yang kurang tidur akan lebih mudah melupakan hal yang baru saja terlintas dipikirannya serta menjadi lebih sulit dalam berkonsentrasi.

Hindari penyebab-penyebab lupa seperti yang telah dijelaskan agar otak dapat bekerja secara maksimal ketika beraktivitas. Ketahui juga tentang bagaimana cara meningkatkan daya ingat yang baik guna serta konsumsi suplemen yang dapat menjaga kesehatan otak bila diperlukan. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.

Kunjungi juga channel YouTube IHC Telemed untuk mendapatkan video seputar kesehatan lainnya.