Semua orang dari segala rentang usia memiliki risiko mengalami penyakit akibat makanan, baik usia bayi, anak-anak, usia dewasa hingga lansia. Bahkan, pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) di Amerika memperkirakan, bahwa setiap tahunnya terdapat 48 juta kasus penyakit menular akibat makanan.
Pada artikel penyakit menular akibat makanan sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa penyebab dari penyakit tersebut adalah mengonsumsi makanan ataupun minuman yang terkontaminasi mikroorganisme. Bahkan, jenis penyakit yang timbul juga bervariasi sehingga tipe mikroorganisme pemicu penularan penyakit tersebut turut berbeda. Walaupun pada umumnya, infeksi bakteri, virus dan parasit lah yang menjadi penyebab munculnya penyakit menular akibat makanan ini.
Ada beberapa makanan yang paling sering menjadi sarana dalam penularan penyakit sehingga penting untuk diketahui, yaitu:
· Sayur-sayuran ataupun buah-buahan yang telah terkontaminasi kotoran hewan yang di dalamnya terdapat mikroorganisme ataupun terpapar dengan air yang kurang bersih
· Produk ternak yang masih mentah, misalnya daging sapi, daging ayam, telur dan susu murni
· Makanan yang sudah terkontaminasi atau disentuh oleh orang yang sakit, apalagi dengan gejala muntah dan diare
Kemudian, gejala yang dapat terjadi akibat penyakit menular karena makanan cukup beragam. Karena gejala yang dialami mengacu pada jenis mikroorganisme yang menginfeksi tubuh penderita. Akan tetapi, ada beberapa gejala yang paling umum terjadi karena penyakit menular akibat makanan, seperti:
· Mual
· Muntah
· Diare, bahkan dalam beberapa kasus disertai darah
· Demam ringan
Jika mengalami dehidrasi yang parah karena penyakit menular akibat makanan, ada beberapa gejala lain yang mungkin akan dialami, yaitu:
· Merasa sangat haus
· Tubuh lemas
· Pusing
· Warna urin menjadi gelap
· Frekuensi buang air kecil menurun
Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.