Sakit kepala dapat dikatakan sebagai salah satu rasa sakit atau nyeri yang hampir pernah dirasakan oleh semua orang. Sakit kepala adalah rasa sakit atau nyeri yang muncul di kepala yang dapat dirasakan secara bertahap maupun secara tiba-tiba. Sakit kepala dapat berupa sakit kepala ringan hingga sakit kepala berat, serta dapat dirasakan hanya dalam hitungan beberapa jam bahkan dapat dirasakan hingga beberapa hari.
Sakit kepala pun bisa terjadi pada sebagian atau salah satu sisi kepala yang terpusat di titik tertentu maupun menyebar ke seluruh bagian kepala. Sakit kepala juga memiliki ragam karakteristik, seperti nyeri tajam yang menusuk, nyeri konstan, nyeri tumpul, hingga nyeri yang dirasakan diiringi dengan sensasi berdenyut.
Bila mengacu pada penyebabnya, sakit kepala dibagi menjadi dua, yaitu sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
· Sakit kepala primer
Sakit kepala primer dapat dipicu oleh sakit kepala tegang, migraine atau migraine pada anak, sehingga sakit kepala primer tidak memiliki kaitan dengan penyakit tertentu. Selain itu, sakit kepala primer juga dapat diakibatkan oleh pola hidup harian yang kurang baik, seperti telat makan, waktu tidur tidak tercukupi, hingga mengonsumsi makanan yang kurang tepat.
· Sakit kepala sekunder
Sakit kepala sekunder umumnya terjadi karena mengalami penyakit tertentu yang mampu mengaktifkan saraf nyeri di kepala. Beberapa kondisi yang dapat memicu sakit kepala sekunder ini antara lain sinusitis akut, sakit gigi, flu, demam, hipertensi, cedera kepala, stroke, tumor otak, serangan panik atau keracunan zat kimia.
Gejala umum dari sakit kepala adalah rasa nyeri di kepala, nyeri tersebut bisa saja lebih dominan ke bagisn kepala tertentu seperti kepala bagian depan, kepala bagian samping, baik kiri ataupun kanan maupun kepala bagian belakang. Rasa nyeri tersebut juga berpotensi menyebar ke wajah, leher hingga bahu.
Sehingga dalam mengobati sakit kepala kerap berdeda-beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika sakit kepala tidak memiliki gejala lain yang berbahaya, dapat diredakan dengan mengonsumsi obat pereda sakit kepala yang banyak dijual bebas, seperti paracetamol.
Sakit kepala dapat dicegah dengan menerapkan perilaku atau pola hidup sehat yang teratur, seperti mencukupi waktu istirahat dan berolahraga secara rutin. Namun bila sakit kepala diakibatkan oleh penyakit tertentu, tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengobati penyebab tersebut.
Jangan anggap sepele dan segera periksakan diri ke dokter bila sakit kepala yang dirasakan disertai muntah, leher terasa sulit digerakkan, penglihatan terganggu, linglung, berbicara kacau atau tidak terarah hingga kejang. Karena beberapa keluhan tersebut dapat menjadi pertanda atau gejala dari penyakit berbahaya. Pahami juga tentang apa penyebab sakit kepala, gejala sakit kepala, diagnosis dan pengobatan sakit kepala, serta komplikasi dan pencegahan sakit kepala. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.