Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang sangat berpotensi memberikan masalah serius pada seseorang yang terinfeksi. Saat ini, HIV telah menewaskan hampir 38 juta jiwa penduduk dunia.
Virus HIV akan merusak sistem kekebalan tubuh dan sel darah putih yang memiliki peran penting dalam menjaga sistem imun tubuh. Jika sel darah putih yang rusak semakin banyak, maka sistem kekebalan tubuh akan semakin lemah.
HIV termasuk ke dalam kategori penyakit yang mematikan. Sehingga ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan guna mencegah infeksi ataupun penyebaran virus HIV. Upaya pencegahan HIV tersebut dapat dilakukan dengan konsep “ABCDE”, berikut penjelasannya:
A (Abstinence)
Tindakan pencegahan HIV yang paling tepat bagi yang belum menikah, adalah pantang melakukan hubungan seks diluar nikah.
B (Be Faithful)
Bila telah memiliki pasangan, bersikaplah setia terhadap pasangan. Dengan tidak melakukan perikalu berganti-ganti pasangan, adalah cara yang tepat untuk mencegah HIV.
C (Condom)
Seks aman dengan menggunakan kondom yang baru, dinilai aman untuk mencegah diri dari virus HIV melalui hubungan seksual.
D (Drug No)
Langkah pencegahan HIV selanjutnya adalah dengan menghindari penggunaan narkoba, terutama melalui jarum suntik. Di sisi lain, menghindari pemakaian jarum suntik secara bersama juga dapat melindungi diri dari infeksi virus hepatitis B.
E (Education)
Dapatkan informasi yang akurat perihal HIV, baik dari segi penularan, pencegahan hingga pengobatannya. Bila telah mengetahui informasi yang tepat tentang HIV, dapat membantu memproteksi diri dari infeksi virus tersebut.
Langkah darurat yang bisa dilakukan bila diduga baru terinfeksi HIV karena melakukan hubungan seks dengan penderita HIV adalah dengan melakukan konsultasi kesehatan dengan dokter terkait. Biasanya dokter akan memberikan resep obat PEP atau pre-exposure prophylaxis. Obat tersebut merupakan kombinasi dari tiga obat antiretroviral dengan tujuan mencegah pertumbuhan infeksi HIV di dalam tubuh. Obat PEP harus mulai dikonsumsi maksimal 72 jam setelah terpapar HIV, dan biasanya dalam satu resep obat PEP harus dikonsumsi dalam jangka waktu 28 hari.
Untuk orang yang memiliki risiko tinggi tertular HIV, namun terkontaminasi negatif, saat melakukan pemeriksaan dokter bisa saja memberikan obat pre-exposure prophylaxis (PrEP). Di sisi lain, sunat yang dilakukan oleh pria juga dapat mengurangi risiko infeksi HIV.
Bila telah didiagnosis positif HIV, wajib untuk memberi tahu pasangan agar turut melakukan tes HIV. Jika didiagnosis HIV pasa masa kehamilan, segera konsultasikan dengan dokter perihal langkah penanganan selanjutnya, perencanaan persalinan dan cara agar mencegah penularan HIV ke janin. Ketahui juga informasi seputar apa itu HIV AIDS, penyebab dan faktor risiko HIV, tahapan dan gejala HIV, diagnosis HIV, komplikasi HIV serta pengobatan HIV.
Mari sama-sama hindari dan selamatkan tubuh dari penyebaran virus HIV. Ingat, jauhi penyakitnya, bukan orangnya. Download aplikasi IHC Telemed di App Store dan Google Play dan nikmati layanan konsultasi langsung dengan dokter IHC dimanapun dan kapanpun. IHC Telemed, sehat dalam genggaman.